I Love Allah

I Love Allah
Penyejuk Hati

Selasa, 05 Oktober 2010

SEBERAPA PENTINGKAH SHALAT BUAT KITA

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku”

Fitrah manusia akan mendahulukan apa saja yang kita anggap penting. Misalnya saja menurut kita makan itu lebih penting dari pada tidur, maka kita akan mendahulukan makan dari pada tidur, sebaliknya jika tidur itu lebih penting dari pada makan, maka kita akan mendahulukan tidur dari pada makan. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita merasa melakukan makan dan minum itu secara terpaksa? Apakah ada yang memaksa kita untuk melakukan hal tersebut? Apakah kita santai-santai saja saat menjalankan itu semua dan tanpa ada rasa tertekan? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing…
Begitulah manusia.. kalau sudah menganggap sesuatu itu penting, maka ia akan menganggap itu sebagai kebutuhan untuk dirinya. Apapun itu, baik suatu pekerjaan atau yang lainnya, jika hal itu merupakan hal yang penting bagi dirinya, tentunya ia akan segera mengerjakan hal tersebut dan tidak akan menduakannya. Nah.. sholat juga seperti itu, kalau seandainya kita menganggap sholat itu penting, maka kita akan mendahulukan amalan ini dari pada amalan yang lain. Jika terjadi benturan waktu dengan kegiatan atau hal lain, maka kita akan prioritaskan sholat. Karena sholat telah kita anggap penting, mesti dilakukan dan memang harus dikerjakan. Karena jika sholat sudah mendarah daging dengan kita dan menjadi suatu kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya, Terlebih lagi bila kita sudah bisa menganggap sholat sebagai kebutuhan kita, seperti halnya makan, tidur, mandi, bekerja dan beristirahat, maka apabila ditinggalkan akan merasa ada yang kurang dari 24 jam waktu kita bahkan bisa saja kita merasa was-was.
Sekarang cobalah kita bertanya jujur pada diri kita sendiri, Sudah seberapa pentingkah sholat bagi kita? atau jangan-jangan banyak diantara kita yang meremehkan perihal tentang sholat, kemudian menjadikan sholat untuk alasan-alasan setiap aktivitas yang dikerjakannya dan menduakan yang namanya sholat? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Bagi sebagian besar diantara kita, sholat hanya berlaku sepekan sekali, yaitu ketika hari jum’at, itu pun tidak sedikit diantara kita yang melaksanakan Sholat Jum’at berjamaah dimasjid dengan kondisi seadanya, berkaos oblong baik memakai celana atau bersarung, dan membawa sajadah ditaruh diatas bahu atau dijinjing, berjalan santai seolah tidak ada dosa pada hal khatib sudah memulai khutbahnya, datang di akhir dan memilih tempat duduk paling ujung, kemudian ngobrol sendiri bersama jamaah lain yang telat, seolah-olah tidak mau kalah saing dengan khutbah dan nasihat-nasihat yang disampaikan khatib. Sholat Jum’at yang ditunaikan hanya sepekan sekali saja bisa terbuang sia-sia, bagaimana dengan sholat lima waktu kita?
Hidup akan menjadi kering tanpa siraman kasih sayang Ar-Rahman, jiwa-jiwa yang tandus akan mati karena tidak melaksanakan sholat lima waktu. Karena kita hanya sibuk dan sibuk dengan urusan dunia saja, pekerjaan yang selalu setiap menanti, kuliah yang menyita, tugas-tugas yang menggunung dan urusan pacar yang tidak pernah kelar. Akankan hidup seperti ini yang akan kita jalani?
Marilah sekarang kita koreksi diri kita masing-masing perihal mengenai sholat lima waktu ini, dari shubuh hingga isya, Sholat Shubuh diperpanjag waktunya hingga setengah tujuh pagi atau bahkan lebih siang dari itu, Sholat Dzuhur dilakukan diakhir waktu setelah sepulang sekolah atau ngampus, biasanya juga dipotong waktu istirahat sampai waktu mepet mau masuk Sholat Ashar, Sholat Ashar dibawa berlalu karena menyelesaikan ritual tidur siang dulu, Sholat Maghrib terkalahkan oleh dahsyatnya berbagai reality show dan sinetron yang menghibur, Sholat Isya terlewati begitu saja oleh pertandingan bola yang setiap jamnya selalu ada. Hingga akhirnya mata terpejam ditempat tidurlah yang menjawab semuanya, bahwa hari itu juga rutinitas sholat lima waktu kita lagi dan lagi tidak tepat waktunya.
*Rasulullah saw bersabda : “Ada lima sholat yang diwajibkan Allah bagi hamba-hamba-Nya. Barang siapa menerjakannya dengan tidak mengabaikan sedikit pun darinya karena meremehkan hak-haknya, maka baginya janji disisi Allah, yaitu Dia akan memasukannya ke surga.” (HR. Abu Dawud dan disahihkan oleh Al-Albani)
Apakah seperti ini kualitas sholat kita dimata Allah? Seorang remaja yang sangat hobi meninggalkan sholatnya, bisa memberikan beribu alasan untuk tidak mengerjakan sholat, tapi apakah itu semua bisa menggugurkan dosa yang kita perbuat dan kesalahan kita saat kita meninggalkan sholat? jadi, seberapa dalamkah kita menghayati setiap sholat yang kita kerjakan, apakah sholat kita hanya berakhir dengan sebuah kegiatan rutin tanpa makna? Berdiri dan membungkuk seperti burung pelatuk? Ataukah sholat kita sudah membuat kita semakin erat dengan Rabb yang menciptakan kita?
Sholat wajib yang kita kerjakan sehari 24 jam ini Hanya lima waktu.. itupun tidak akan menyita waktu kita, kalau dikerjakan dengan perlahan pun tidak akan menyita lebih dari lima menit hidup kita.

Sumber bacaan:
Burhan Sodiq. 2009. Shalat Ngebut Bisa Benjut. Surakarta: gazzamedia (dengan gubahan)

Senin, 04 Januari 2010

FASISME dan SOSIALISME

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Fasisme sebagai gerakan politik, berkembang dalam kehidupan politik di Eropa antara tahun 1919-1944. satu hal yang menarik, ciri penting dari hampir semua gerakan fasisme adalah mereka meletakkan negara sebagai pengatur dan pusat seluruh sejarah dan kehidupan.
Di setiap pemilihan umum Inggris pada tahun 1974, Partai Front Nasional mencalonkan lebih dari 50 kandidat. Jumlah di atas memberi mereka hak atas siaran partai politik, dimana siaran pertama mereka disebarluaskan oleh BBC pada 20 Februari. John Tyndall adalah pembicaranya. Di kemudian hari ia menjabat sebagai ketua Front Nasional, yang selama bertahun-tahun telah mengagumi Adolf Hitler, the Fuehrer dari Nazi Jerman.
Membandingkan Front Nasional dengan gerakan fasis di tahun 1930-an harus dilakukan dengan hati-hati. Pertama, karena fasisme waktu itu menggiring negara-negara pada Perang Dunia II dan membunuh 6 juta orang Yahudi. Kedua, doktrin fasisme sulit didefinisikan dan seringkali disalah artikan.
Sosialisme atau sosialis dapat mengacu kebeberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi dan negara. Penggunaan istilah ekonomi sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Istilah sosialisme pertama kali dipakai di Prancis pada tahun 1831 dalam sebuah artikel tanpa judul oleh Alexander Vinet. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk pembedaan dengan indvidualisme, terutama oleh pengikut-pengikut Saint-Simon, bapak pendiri sosialisme Prancis. Saint-Simon lah yang menganjurkan pembaruan pemerintahan yang bermaksud mengembalikan harmoni pada masyarakat.


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Fasisme dan sosialisme?
2. Bagaimana berdirinya Fasisme dan ideologi sosialisme?
3. Apa kaitannya sosialisme dan fasisme?
4. Bagaimana runtuhnya Fasisme?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fasisme dan Sosialisme

Kata ‘fasisme’ hampir tidak dikenal di Eropa sampai tahun 1920, ketika Benito Mussolini (Italia) mengadopsi kata itu sebagai nama gerakan revolusioner barunya. Fasisme berasal dari bahasa Latin fasces yang berarti ‘ikatan’. Pada masa Roma Kuno, petugas hukum mengenakan tanda berupa seikat sambuk dan kapak sebagai simbol wewenang dan keadilan. Di tahun 1920, Mussolini mengadopsi simbol ini dan memberi nama yang mirip, ‘Fasci’, untuk kelompok bersenjata yang dia harapkan dapat membawanya kepada kekuasaan .
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengagungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sedangkan dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol dari pada kekuasaan pejabat pemerintah. Atau di sebut juga Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
Fasisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-20, Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, tetapi juga di negara-negara seperti Yunani, Spanyol, dan Jepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara-cara pemerintah yang penuh kekerasan. fasisme yang muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini, Sementara itu di Jerman, juga muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu Nazisme pimpinan Adolf Hitler. Nazisme berbeda dengan fasisme Italia karena yang ditekankan tidak hanya nasionalisme saja, tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat kuat.
Pemerintahan fasis diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi rakyatnya. Untuk memahami falsafah fasisme, dapat dicermati deskripsi yang ditulis oleh Mussolini untuk Ensiklopedi Italia pada tahun 1932:

Fasisme, semakin ia mempertimbangkan dan mengamati masa depan dan perkembangan kemanusiaan secara terpisah dari berbagai pertimbangan politis saat ini, semakin ia tidak mempercayai kemungkinan ataupun manfaat dari perdamaian yang abadi. Dengan begitu ia tak mengakui doktrin Pasifisme yang lahir dari penolakan atas perjuangan dan suatu tindakan pengecut di hadapan pengorbanan. Peranglah satu-satunya yang akan membawa seluruh energi manusia ke tingkatnya yang tertinggi dan membubuhkan cap kebangsawanan kepada orang-orang yang berani menghadapinya...

Sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif, artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong.
Istilah Sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l’Encyclopédie Nouvelle.
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak.dari pada.hanya.segelintir.elite.
Sosialisme muncul sebagai paham ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke- 18 dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat yaitu kaum Borjuis yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun ditangan mereka. Di sebelahnya sebagian masyarakat kota hidup sebagai buruh yang tenaga kerjanya diperas.dan.semakin.miskin..Negara-negara.yang.menganut.Sosialisme antara lain yaitu Laos dan Jerman.

B. Latar Belakang Berdirinya Fasisme dan Ideologi Sosialisme
1). Latar belakang berdirinya fasisme

Meskipun fasisme bukan merupakan akibat langsung dari depresi ekonomi, sebagaimana teori marxis, tetapi jelas kaum fasis memanfaatkan hal itu. Banyaknya angka pengangguran akibat depresi, melahirkan kelompok yang secara psikologis menganggap dirinya tidak berguna dan diabaikan. Saat hal ini terjadi, maka fasisme bekerja dengan memulihkan harga diri mereka, dengan menunjukkan bahwa mereka adalah ras unggul sehingga mereka merasa dimiliki. Dengan modal inilah, maka fasisme juga memperoleh dukungan dari rakyat lapisan bawah.
Dengan demikian, fasisme bekerja pada setiap lapisan masyarakat. Fasisme memanfaatkan secara psikologis kesamaan-kesamaan pokok yang ada seperti: frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman. fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang dibangun menurut “hukum rimba” yang dikembangkan oleh Darwinisme. Ciri lainnya untuk diingat adalah bahwa fasisme merupakan ideologi nasionalistik dan agresif yang didasarkan pada rasisme. Nasionalisme semacam ini sama sekali berbeda dari sekadar kecintaan pada negara. Dalam nasionalisme agresif pada fasisme, seseorang mencita-citakan bangsanya menguasai bangsa-bangsa lain, menghinakan mereka, dan tidak menyesali timbulnya penderitaan hebat terhadap rakyatnya sendiri dalam prosesnya. Selain itu, nasionalisme fasistik menggunakan peperangan, pendudukan, pembantaian, dan pertumpahan darah sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan politis tersebut.
Namun demikian, bukan berarti fasisme tidak memiliki ajaran. Setidaknya para pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran mereka perihal fasisme. Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of Fascism. Ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena wawasannya yang bersifat moderat. Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:
1. Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.
2. Pengingkaran derajat kemanusiaan.
3. Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit.
5. Totaliterisme.
6. Rasialisme dan imperialisme.
7. Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional.
Sebagaimana halnya yang mereka lakukan untuk menguasai bangsa-bangsa lain, rezim fasis juga menggunakan kekuatan dan penindasan terhadap bangsa mereka sendiri. Dasar kebijakan sosial fasisme adalah pemaksaan gagasan, dan keharusan rakyat menerimanya. Fasisme bertujuan membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak seragam. Untuk mencapai tujuan ini, fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan. Fasisme menyatakan siapa pun yang tidak mengikuti gagasan-gagasannya sebagai musuh, bahkan sampai melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa), seperti dalam kasus Nazi Jerman.
Fasisme bermula ketika Perang Dunia I usai pada tahun 1918. perang menyebarkan benihnya di tanah Italia dan Jerman. Berkat Mussolini dan Hitler, ada beberapa sebab yang menyebabkan benih-benih fasisme ini tumbuh subur.
1. Kekuatan Nasionalisme
Benih pertama adalah nasionalisme. Jerman merasa dipermalukan karena kekalahan perang dan Perjanjian Versailes. Kaisar William II turun tahta dan melarikan diri ke Belanda, Jerman dipaksa menyerahkan wilayahnya, khususnya ke Polandia, serta tentaranya dikurangi hingga angka 100 ribu orang. Sebagai imbalan konferensi Perdamaian Versailles memberi mereka daerah jajahan yang sayangnya belum sesuai harapan mereka. Di kedua negara (Jerman dan Italia), para mantan dinas militer bergabung dalam asosiasi-asosiasi, sebagian untuk menjaga kobaran semangat comradeship dan patriotisme, sebagian lagi untuk membalas dendam kekalahan perang. Asosiasi-asosiasi ini adalah para militer (terus menjalankan garis militer) dan mereka meyakini kekerasan sebagai cara memperoleh sesuatu.
2. Kegagalan Ekonomi
Benih kedua bagu tumbuhnya fasisme adalah kemiskinan. Ketika banyak rakyat Jerman dan Italia diliputi perasaan terhina secara nasional, lebih banyak lagi yang merasakan penghinaan pribadi karena mengagur dan tidak punya uang. Di antara tahun 1918-1923, kedua negara ini menderita krisis ekonomi. Setiap negara mengakhiri perang dalam keadaan berhutang, kecuali Amerika Serikat. Namun kemiskinan Italia mmbuat hutang ini berlipat-lipat kurang lebih 95.000 juta lira pada tahun 1920. Kemiskinan di Jerman merupakan ongkos kekalahan, karena pembuat Perdamaian Versailles mengatur bahwa Jerman harus membayar kerusakan-kerusakan yang ditanggung negara-negara pemenang perang.
3. Frustasi akan Demokrasi
Di tengah situasi kalah dan depresi, demokrasi berjuang untuk tetap hidup. Kekecewaan akan demokrasi merupakan benih ketiga yang disebarkan perang. Di kedua negara, pemerintah disalahkan atas akibat perang. Di Italia, parlemen yang dipilih secara demokratik menentang bergabungnya Italia ke kancah peperangan, tetapi Raja dan Kabinet menolak hal itu. Konflik elite ini meningkatkan sinisme rakyat Italia. Pada setiap kegiatan politik, hak pilih umum (hak seluruh orang dewasa untuk memberikan suara) tidak di jamin sampai tahun 1913. langkah pertama Mussolini menuju Fasisme adalah membangun kebenciannya pada politikus korup.
4. Ketakutan akan Komunisme
Tahun-tahun sesudah 1918 semakin mengindikasikan bahwa denmokrasi di Italia dan Jerman lebih mungkin diakhiri oleh komunisme dari pada oleh fasisme. Perang telah menggulingkan tahta keluarga kerajaan yang berkuasa di Eropa, keluarga Hapsburgs di Kerajaan Austria Hungaria, keluarga Hohenzollern di Jerman, dan keluarga Romanov di Rusia serta mengiring struktur sosial politik negara-negara tersebut ke situasi yang rawan.
Dengan bangkitnya fasisme menunjukkan kelemahan demokrasi. Demokrasi didasarkan pada kebebasan: kebebasan untuk mengatakan apa yang kita inginkan, memberikan suara dalam pemilihan sesuai keinginan kita, melakukan apa yang kita mau dalam kaidah hukum. awal perkembangannya, negara demokrasi utuh dalam persatuan, namun memasuki fase kemiskinan negara demokrasi mudah terpecah belah. Inilah saat kelemahan demokrasi terungkap. Kebebasan memberikan suara, membuat partai-partai politik yang menciptakan produk-produk kemiskinan: prasangka, keegoisan, dan keputusasaan bisa menghalangi pemerintah untuk menjalankan fungsinya. Kebebasan bertindak melahirkan intimidasi, kekerasan, dan pelanggaran hukum. Dalam situasi seperti ini fasisme dapat muncul dengan sendirinya.
Kondisi penting lainnya dalam pertumbuhan negara fasis adalah perkembangan industrialisasi. Munculnya negara industri, memunculkan ketegangan sosial dan ekonomi. Jika liberalisme adalah penyelesaian ketegangan dengan jalan damai yang mengakomodasi kepentingan yang ada, maka fasisme mengingkari perbedaan kepentingan secara paksaan. Sedangkan dalam hubungan latar belakang sosialnya, fasisme mempunyai daya tarik terhadap dua golongan, golongan yang pertama mendapatkan dukungan pembiayaan dari industriawan dan tuan tanah, karena kedua kelompok ini mengharapkan lenyapnya gerakan serikat buruh bebas, yang dianggapnya menghambat kemajuan proses produksi dalam industri. Golongan kedua, yaitu dari kalangan kelas bawah, yang diantaranya terdiri dari golongan penerima gaji. Kebanyakan dari golongan ini takut akan kemungkinan mererka harus bergabung kembali dengan kaum proletar dan memihak kepada fasisme sebagai sesuatu yang akan menyelamatkan status dan prastise mereka .
Sumber dukungan lain bagi rezim fasis adalah kelas menengah, terutama pegawai negeri. Mereka melihat fasisme adalah sebuah sarana untuk mempertahankan prestise yang ada sekaligus perlindungan politik. Fasisme juga memerlukan dukungan dari kaum militer, sebagaimana fasisme Jerman, Italia dan Jepang, sebagai jalan menuju militerisasi rakyat.
2). Ideologi sosialisme
Ideologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni idea (gagasan) dan logos (studi tentang, ilmu pengetahuan). Ideologi artinya sistem gagasan yang mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis dan sosial. Istilah “Ideologi” dipergunakan oleh Marx dan Engels mengacu kepada seperangkat keyakinan yang disajikan sebagai obyek.
Sosialisme sebagai ideologi, telah lama berkembang sejak ratusan tahun yang lalu. Sosialisme sendiri berasal dari bahasa Latin yakni socius (teman). Jadi sosialisme merujuk kepada pengaturan atas dasar prinsip pengendalian modal, produksi dan kekayaan.oleh.kelompok. Dalam perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, sosialisme memiliki beberapa cabang gagasan. pertama adalah Sosialisme Demokrasi, kedua adalah Marxisme Leninisme, Ketiga adalah anarkisme dan sindikalisme. Harus diakui bahwa pembagian ini sangatlah sederhana mengingat begitu banyak varian sosialisme yang tumbuh dan berkembang hingga saat ini.
Sebagai contoh Marxisme yang di satu sisi dalam penafsiran Lenin menjadi Komunisme dan berkembang menjadi Stalinisme dan Maoisme. Disisi lain Marxisme berkembang menjadi gerakan Kiri Baru dalam pemahaman para pemikir seperti Herbert Marcuse di era 1970an. Sama halnya dengan anarkisme yang terpecah menjadi beberapa aliran besar seperti anarkisme mutualis dengan bapak pendirinya yakni P J Proudhon dan anarkis kolektivis seperti Mikhail Bakunin.

C. Kaitan Sosialisme dan Fasisme
Sebagai contoh Marxisme yang di satu sisi dalam penafsiran Lenin menjadi Komunisme dan berkembang menjadi Stalinisme dan Maoisme. Disisi lain Marxisme berkembang menjadi gerakan Kiri Baru dalam pemahaman para pemikir seperti Herbert Marcuse di era 1970an. Sama halnya dengan anarkisme yang terpecah menjadi beberapa aliran besar seperti anarkisme mutualis dengan bapak pendirinya yakni P J Proudhon dan anarkis kolektivis seperti Mikhail Bakunin.
Elemen terakhir fasisme adalah sosialisme
Secara sederhana, sosialisme berarti bahwa negera, atas nama rakyat, menguasai kegiatan produksi (industri dan pertanian), distribusi (transportasi), dan pertukaran (bank), sehingga memungkinkan bangsa menjadi kuat, dan kekayaannya bisa didistribusikan secara adil bagi rakyat. Hal ini tentu saja sesuai dengan totalitarianisme. Selama perang, program kaum fasis yang didengung-dengungkan menjadikan kontrol negara atas bisnis Inilah yang mendongkrak popularitas kaum fasis. Jangan lupa, Mussolini dan Oswald Mosley adalah seorang sosialis yang bersemangat sebelum mereka menjadi fasis dan nama yang benar untuk kaum Nazi adalah Sosialis Nasional (National Socialists).
Hitler dan Mussolini membangun pengertian fasisme yang khusus dari sosialisme. Contohnya adalah tulisan di tepian koin Jerman pada periode Nazi ‘Gemeinnutz vor Eigennutz’ (Barang bersama sebelum barang pribadi). Ini berarti bahwa segala hal diarahkan demi kekuatan negara dan tidak ada yang dapat menghalangi laju negara.
Dalam praktiknya, tujuan sosialis dari fasisme tidak dicapai secara penuh. Namun kehendaknya adalah “a state of mind”. Kaum fasis memandang diri mereka sebagai “manusia baru” dengan ide baru. Mereka akan mentransformasikan masyarakat, meyediakan ‘dinamikanya yang hilang’, memobilisasi orang-orang untuk kebutuhan bersama, jika perlu memakai kekerasan. Antusiasme dan harapan atas era fasis baru diekspresikan seorang fasis Perancis yang mengatakan ia adalah fasis karena “I Love Trains That Are Just About To Leave” (“Saya mencintai kereta api yang tepat pada saatnya untuk pergi”, menggambarkan bahwa fasisimelah yang tepat pada saatnya akan mengantarkan rakyat pada kesejahteraan).

D. Runtuhnya Fasisme
Fasisme menimbulkan perang. Pertama terdapat pembenaran filosofi akan Nietzsche dan Hegel, alam dan sejarah mengajarkan bahwa yang kuat bertahan hidup dengan mengorbankan yang lemah. Kemudian terdapat pembenaran akan nasionalisme, bahwa kebanggaan nasional harus dipertahankan dan ancaman komunis internasional harus dilawan. Fasisme menolak pasifisme sebagai kepengecutan. Perang, dan hanya perang, yang membawa mereka pada ketegangan maksimum seluruh energi manusia. Hanya perang yang dapat memberikan tanda bangsawan kepada rakyat yang memiliki keberanian untuk penghinaan. Fasisme menyebabkan perang yang menghancurkan sebagian besar Eropa dan banyak tanah antara tahun 1935 dan 1945, yang pada akhirnya fasisme sendiri dihancurkan oleh perang.
1) Perang Fasis di Absenia dan Spanyol
Rakyat yang pertama kali menderita karena penyerbuan Fasis Eropa adalah rakyat Ethiopia. Abesinia (yang kemudian dikenal sebagai Ethiopia) adalah korban sempurna Mussolini. Negara ini berada di antara dua teritori milik Italia, Eritrea dan Tanah Somali di Italia, tempat yang dikehendaki Musolini untuk berdirinya kerajaan Afrika Timur Italia. Abesinia dikatakan mempunyai kekayaan besar, bergerak dari Nanas sampai Plutonium, dan telah melawan usaha penaklukan sebelumnya pada 1896. Ini merupakan pembenaran untuk menyerang yang memang Mussolini butuhkan. Antara Oktober 1935 dan Mei 1936, tentara Italia menaklukan Abesinia. Kerajaannya, Haile Selassie, dipaksa ke pembuangan.
Rakyat berikutnya adalah Spanyol. Pada 1936, Jenderal Franko didukung oleh mayoritas tentara Spanyol, memimpin revolusi melawan pemerintah sayap kiri, pada September 1936, ini termasuk dalam koalisinya beberapa anggota partai komunis Spanyol. Ini pertama kalinya partai komunis bergabung dengan pemerintah barat. Salah satu yang Franko pertama kali lakukan adalah meyerukan pertolongan untuk Hitler dan Musolini.
2) Perang Hitler di Eropa Timur
Pada tahun 1942, beribu-ribu orang yahudi dibunuh secara tidak sistematis. Dalam kota Polandia dan Rusia, mereka dipaksa kedalam ghetto dan ditembaki, di desa-desa mereka sendiri disuruh menggali kuburan mereka. Tahun 1942 ini juga dibuat suatu keputusan, dari sejarawan AJP Taylor, memberikan kerajaan Nazi kualitas iblis uniknya. Ini adalah suatu keputusan yang ia sebut dengan pemusnahan sistematis. Namun menurut AJP Taylor, pemusnahan terakhir ini bukanlah persoalan pembnuhan besar-besaran dan penghancuran lain. Jadi dapat simpulkan bahwa tahun 1942 ini merupakan tahun-tahun pembantaian bagi kaum yahudi di seluruh Eropa.
Menurut sejarahwan Perancis Henri Michel ”ini adalah kejahatan yang paling kejam dari seluruh sejarah kehidupan manusia. Korban-korban yang patut disayangkan, kematian mereka membantu kesuksesan tentara Jerman. Mereka dibunuh dalam penerapan moralitas berdasarkan pada kehendak untuk berkuasa dan pada rasisme, untuk melayani salah satu orang-orang yang paling maju didunia yang menempatkan kualitas organisasi dan ilmu pengetahuan mereka, karena pengertian tugas dan patriotisme mereka telah tidak sampai secara keseluruhan.
3) Perang Hitler di Eropa Barat
Kesombongan diri Hitler adalah tentang orde baru, sebuah peradaban fasis dari manusia baru dengan ide-ide baru, namun peranan nyatanya untuk rakyat dan negara-negara yang diduduki di Eropa Barat adalah untuk melayani mesin perang jerman. Pembantaian yang dilakukan Nazi kerap terjadi dimana-mana. Hasilnya ini merupakan sebuah teror bagi rakyat yang dituntut untuk menjadi mesin perang jerman. Sibuk mengurusi dirinya sendiri, kerajaan Jerman tidak memiliki akar diluar Jerman itu sendiri. Inilah merupakan kesempatan yang merugikan bagi Hitler yang telah memberikan sumbangan kekalahannya. Sehingga ketika sekutu mendarat di Eropa pada tahun 1944, mereka tidak harus menghadapi dukungan lokal bagi Nazi.
4) Keruntuhan fasisme di Italia
Keruntuhan fasisme di Italia memperlihatkan banyak gerakan tergantung pada hubungan antara pemimpin dan masa. Ketika massa kehilangan keyakinan terhadap pemimpin dan ia kehilangan kekuasaan, kemudian keseluruhan struktur fasisme dapat hilang hampir dalam semalam dan ini terjadi di Italia. Kesalahan yang dilakukan oleh Mussolini adalah ketika ia menjadi tergila-gila dengan Hitler. Rakyat Italia dikecewakan dengan Fasisme ketika mereka menjadi tergantung pada Sosialisme Nasional. Dibalik kekagumannya, Himler mengetahui apa yang salah dengan Italia.
Himler menganjurkan Mussolini untuk menganjurkan SS Italia, ditujukan untuk membuat rezimnya lebih kuat dan lebih aman. Mussolini pun akhirnya melakukan hal tersebut, hasilnya ia menciptakan divisi M. Namun tujuan ini terlambat dilakukannya, pada tanggal 22 Juli 1943 Mussolini yang sakit dan murung tercoreng wajahnya oleh anggota-anggota dewan agung Fasis. Dino Grandi menuduh dia menghianati fasisme dengan aturan pribadinya “musuh sebenarnya fasisme adalah kediktatoran. pada hari itu, ketika moto lama kebebasan dan tanah air dituliskan pada pasukan aksi dan digantikan oleh yang lain, sejak itulah fasisme tamat. Rumusan perang fasis yang sempit, tak masuk akal membawa bangsa pada kehancuran. Tanggung jawab untuk bencana ini terletak bukan pada fasisme, tetapi pada kediktatorannya”.
Meskipun demikian, ketika raja Victor Emmanuel III membubarkan dan menahan Mussolini pada hari berikutnya, ia menunjuk pegawai militer Marshal Badoglio, yang kemudian membubarkan fasisme hampir tanpa bekas. Slogan didinding yang mengatakan ‘Mussolini selalu benar’, sebenarnya tidak ada apa-apanya dan sekarang kekuasaannya telah hilang.
5) Kematian para diktator
Setelah runtuhnya fasisme di Italia oleh Mussolini, melibatkan Hitler untuk turut campur dalam hal ini. Ia menolak untuk memulihkan Mussolini dan fasisme. bangsa Jerman menyelamatkan Mussolini dari penjara dan menerbangkannya ke Italia Utara, kemudian mereka mengatur dia sebagai diktator boneka dari Republik Salo. Disinilah Mussolini bertahan hidup, mencoba tidak memberi kesan memaksakan beberapa prinsip fasisme sosialnya. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh para pejuang pembebasan Italia pada tanggal 28 April 1945.
Berita kematian Mussolini sampai kepada Hitler. Itu merupakan salah satu pokok informasi terakhir yang sampai kelubang perlindungan Berlin, dimana Hitler dan Goebbel berlindung dari arteleri Rusia. pada saat bersamaa itulah Hitler merekan pesan terakhir tersebut. Usaha dan pengorbanan rakyat Jerman dalam perang ini menjadi begitu agung baginya, tujuannya yaitu harus tetap memenangkan teritori di Timur untuk rakyat Jerman. Walaupun berjuta-juta kematian dan kehancuran dari negaranya. Hitler tetap mengakhiri hidupnya dengan obsesi yang sama. dan pada tanggal 30 April, Hitler menembak dirinya sendiri, dan pada hari berikutnya Goebbel ditembak oleh agen SS. Dengan kematian para diktator tersebut, maka fasisme juga berakhir .



BAB III
KESIMPULAN


Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengagungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol dari pada kekuasaan pejabat pemerintah. Atau di sebut juga Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
Fasisme timbul dari krisis. Krisis ini disebabkan oleh Perang Dunia I dan telah mengakibatkan kehancuran ekonomi di Eropa. Menurut Fasis sendiri, ini akan diperlukan krisis sejati lainnya untuk meniupkan kehidupan fasisme kembali. Seperti yang dikatakan seorang fasis Prancis pada 1960-an: “Fasisme tidak mungkin berada di luar periode krisis... ia adalah partai dari bangsa yang marah: kemarahan itu sangat diperlukan untuk fasisme. Pada 1963, Oswald Mosley menghubungkan kesuksesan Hitler pada: pengaguran yang hebat mengikuti inflasi yang hebat.”















DAFTAR PUSTAKA

Egenstein. (1961). Isme-Isme Dewasa ini: Komunisme Fasisme, Kapitalisme, Sosialisme. Jakarta: Swada
Hugh Purcell, FASISME, Yogyakarta: RESIST BOOK, 2004.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fasisme, di akses pada tanggal 04 Desember 2009.
SOSIALISME,http://olga260991.wordpress.com/2009/11/20/sosialisme/, diakses pada tanggal 04 Desember 2009.
http://newhistorian.wordpress.com/2008/01/04/fasisme/, diakses pada tanggal 4 Desember 2009.

Senin, 19 Januari 2009

Exsistensi Partai Komunis Indonesia

Partai Komunis Indonesia

Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 dan dicap oleh rezim Orde Baru ikut mendalangi insiden G30S pada tahun 1965. Namun tuduhan dalang PKI dalam pemberontakan tahun 1965 tidak pernah terbukti secara tuntas, dan masih dipertanyakan seberapa jauh kebenaran tuduhan bahwa pemberontakan itu didalangi PKI. Sumber luar memberikan fakta lain bahwa PKI tahun 1965 tidak terlibat, melainkan didalangi oleh Soeharto (dan CIA). Hal ini masih diperdebatkan oleh golongan liberal, mantan anggota PKI dan beberapa orang yang lolos dari pembantaian anti PKI.

Rabu, 03 Desember 2008

ORGANISASI PARTAI KOMUNIS

DASAR-DASAR ORGANISASI PARTAI KOMUNIS

Klas buruh mempunyai bermacam-macam organisasi perlawanan. Ada serikat buruh yang saban hari terlibat dalam pertempuran-pertempuran terhadap kapital. Ada organisasi koperasi kaum buruh yang dengan usaha sendiri meringankan beban dari anggota-anggotanya. Ada pula perkumpulan-perkumpulan pendidikan, organisasi-organisasi pemuda, dan lain-lain sebagainya. Semua organisasi adalah organisasi klas buruh yang meninggikan kesadaran klas buruh.
Akan tetapi kesadaran yang diperoleh buruh lewat perjuangan organisasi-organisasi ini, dan kecerdasan politik yang didapatnya dari organisasi-organisasi ini, tidaklah sampai membikin klas proletar cukup kuat dan bersatu untuk melawan sistem kapitalisme. Untuk itu harus ada partai politik dari klas proletar, artinya harus ada teori perjuangan yang diinjeksikan ke dalam gerakan buruh itu. Teori itu adalah teori Marxisme-Leninisme. Hanya dengan adanya teori yang revolusioner, yaitu Marxisme-Leninisme terdapat suatu partai yang revolusioner, Partai Komunis, partainya klas proletar. Hanya partai yang semacam itulah yang mempersatukan semua organisasi-organisasi klas buruh lainnya dan memimpinnya, yang membikin terang sasaran perjuangannya dan bisa menyusun taktik-taktik perjuangannya.
Sebab itu, Partai Komunis itu adalah barisan depan yang terorganisasi, adalah bentuk organisasi yang tertinggi yang paling berdisiplin. Tetapi untuk bisa menjadi barisan terdepan, menjadi organisasi yang tertinggi, untuk dapat memenuhi tugasnya, maka Partai klas buruh harus mempunyai dasar-dasar organisasi sebagai berikut :

A. Dasar Sentralisme-Demokratis
Partai itu harus merupakan satu kesatuan politik dan kesatuan organisasi. Kebulatan dalam politik dan kebulatan dalam organisasi adalah syarat mutlak bagi Partai Komunis. Untuk memperoleh kebulatan dalam organisasi, Partai Komunis disusun berdasarkan prinsip sentralisme-demokratis. Sentralisme-demokratis adalah prinsip organisasi Partai Komunis yang mengatur pemberian kekuasaan yang perlu pada badan-badan pimpinan Partai, dan sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi yang tertinggi di dalam Partai.
Ini berarti, bahwa sentralisme dalam Partai itu dibangun atas dasar demokrasi, dan demokrasi dalam Partai itu di bawah pimpinan yang dipusatkan. Jadi sentralisme dan demokrasi di dalam Partai adalah merupakan satu kesatuan dari dua segi yang satu sama lain berjalinan. Satu sama lain tak dapat terpisahkan. Sentralisme tanpa demokrasi dapat menjurus kesewenang-wenangaan dan menekan daya-cipta anggota, tetapi demokrasi tanpa sentralisme, tanpa pimpinan yang memusat berarti ultra-demokrasi, yaitu demokrasi yang berlebih-lebihan, demokrasi yang tidak terpimpin. Demokrasi semacam ini sama dengan liberalisme.
Prinsip sentralisme-demokratis ini harus dipahami dan harus dilaksanakan dalam kehidupan Partai sehari-hari oleh setiap anggota di semua tingkat organisasi Partai, di semua lapangan pekerjaan. Dengan susunan organisasi Partai yang berdasarkan prinsip sentralisme-demokratis, maka terjaminlah persatuan antara pimpinan Partai dengan anggota dan antara Partai dengan massa Rakyat.


B. Disiplinisasi
Partai Komunis itu harus mempersatukan semua kekuatan dan organisasi-organisasi klas proletar, harus selalu berhubungan erat dengan semua klas-klas pekerja lainnya, dan harus bisa memimpin perjuangan Rakyat. Oleh sebab itu, disamping kesatuan politik dan kesatuan organisasi, Partai mempunyai kesatuan disiplin. Artinya, di dalam Partai hanya ada satu macam disiplin yang berlaku bagi semua anggota, dari calon-anggota sampai fungsionaris-fungsionaris yang tertinggi. Hanya dengan adanya kesatuan disiplin yang kuat ini Partai bisa tetap memelihara sifat memimpin, bisa tetap mempertahankan sifat berdiri sendiri dalam politik dan organisasi, dan bisa tetap memelihara hubungan yang erat dengan massa Rakyat lainnya.
Dari mana sumber disiplin yang kuat di dalam Partai Komunis? Yaitu dalam Kehidupan sehari-hari dari kaum buruh menjadi dasar daripada disiplin itu. Klas borjuis dengan peraturan-peraturan yang berat di pabrik-pabrik mengajarkan disiplin pada kaum buruh. Akan tetapi kekerasan disiplin borjuis itu bersifat mengancam dan menakut-nakuti. Sebaliknya kaum buruh mengambil pelajaran yang berguna bagi perjuangannya dari peraturan-peraturan yang keras itu yaitu, bahwa dengan mentaati aturan-aturan pabrik terdapat cara kerja dan pembagian kerja yang effektif, terdapat hasil-hasil yang berkualitas tinggi dan pengaturan waktu yang rasional dan kerjasama yang harmonis. Hal-hal inilah yang dipelajari kaum buruh dan ditinggikan menjadi suatu, disiplin sukarela, yang tidak bersifat menakut-nakuti, tidak bersifat mengancam, melainkan bersifat mendorong, dan mempersatukan serta, mempertinggi mutu dari pekerjaan.

C. KRITIK DAN SELFKRITIK
Konstitusi Partai menegaskan sebagai berikut :
"PKI harus terus menerus memeriksa kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangannya dengan jalan mengadakan kritik dan selfkritik yang tajam. Dengan demikian dapatlah dikoreksi pada waktunya semua kesalahan dan kekurangan-kekurangan dan dapat mendidik anggota dan kader Partai. PKI menentang sikap sombong, sikap yang tidak mau mengakui kesalahan-kesalahan dan takut kritik dan selfkritik".

Mengapa kritik dan selfkritik perlu?!

Dalam perjuangan ada kalanya perhitungan kita tidak cocok dengan keadaan objektif. Maka timbullah kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan dalam pekerjaan.
Untuk mengatasi kekurangan dan kesalahan, kita harus selalu mengadakan tinjauan pada pekerjaan kita. Dengan menggunakan kritik dan selfkritik dalam meninjau pekerjaan itu, kita membetulkan kesalahan dan mengikis kekurangan-kekurangan. Dengan demikian pekerjaan kita menjadi terus maju.
Kritik dan selfkritik perlu untuk memajukan suatu Partai, untuk dapat memelihara kemurnian ideologi proletar, dan juga untuk memegang teguh garis politik dan organisasi, untuk mendidik anggota supaya dengan belajar dari kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan itu, pekerjaan yang akan datang lebih baik. Dengan adanya kritik dan selfkritik, maka suatu ideologi itu akan makin hari makin tergembleng..

Bagaimana caranya menjalankan kritik dan selfkritik?!

Untuk menjalankan kritik dan selfkritik dengan tepat, kita harus mengingat beberapa hal sebagai berikut: kesalahan atau kekurangan itu hendaknya dianggap sebagai suatu penyakit yang perlu diobati. Bagi yang mengkritik hendaknya bersifat ingin mengobati "si sakit". Bagi yang dikritik hendaknya suka menerima dengan ikhlas bantuan dari orang yang akan mengobati. "Si sakit" akan bisa segera sembuh, jika ia sungguh-sungguh mengemukakan kesalahannya tepat pada waktunya, atau menjalankan selfkritik tepat pada waktunya.
Oleh karena itu jika dalam menjalankan kritik dan selfkritik timbul saling mencurigai pasti tidak menguntungkan persatuan Partai dan harus ditentang. Dalam menjalankan kritik dan selfkritik ada kalanya tidak diperhatikan soal-soal pokok, tetapi terlibat pada soal yang kecil. Janganlah dilupakan bahwa tugas terpenting daripada kritik dan selfkritik ialah menunjukkan kesalahan-kesalahan politik, organisasi dan ideologi.

LAHIR DAN TERBENTUKNYA PARTAI KOMUNIS INDONESIA

SEKILAS LAHIR DAN TERBENTUKNYA

PARTAI KOMUNIS INDONESIA

Sejak penanaman kapital di Indonesia pada sejak akhir abad ke-XIX meningkat dengan cepat, yang membawa perubahan besar dalam kehidupan ekonomi dan sosial di Indonesia. Untuk mengerjakan bahan-bahan mentah, imperialisme Belanda mendirikan pabrik-pabrik, membikin pelabuhan-pelabuhan dan jalan-jalan kereta-api. Tetapi, semuanya itu sekali-kali bukanlah untuk memajukan Indonesia, melainkan untuk mengintensifkan penghisapan kolonial terhadap Rakyat Indonesia. Dengan demikian pengaruh kapitalisme menjadi merasuk ke dalam masyarakat Indonesia, yang mendorong lahirnya klas-klas baru dalam masyarakat Indonesia, yaitu : Klas proletar, intelektual dan borjuasi Indonesia.

Lahirnya klas proletar mendorong berdirinya organisasi serikat buruh. Di banyak tempat di Indonesia mulai berdiri serikat buruh, serikat buruh ini contohnya seperti: serikat buruh pelabuhan, serikat buruh kereta api, serikat buruh percetakan dan serikat buruh -serikat buruh di pabrik-pabrik lainnya. Pada tahun 1905 berdirilah serikat buruh kereta api yang bernama SS-Bond (Staats-Spoor Bond). Dalam tahun 1908 berdirilah Perkumpulan Pegawai Spoor dan Trem (Vereniging van Spoor en Tram Personeel - VSTP), suatu serikat buruh kereta api yang militan ketika itu.

Serikat buruh-serikat buruh ini merupakan sekolah-sekolah politik bagi massa kaum buruh. Tetapi, perjuangan serikat buruh adalah perjuangan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan langsung dari pada para anggotanya, untuk perbaikan upah dan syarat-syarat kerja, suatu perjuangan yang terbatas pada soal-soal sosial ekonomi. Kesadaran yang diperoleh lewat aksi-aksi dan pemogokan-pemogokan belumlah mencapai tingkat kesadaran-klas yang sempurna, tetapi baru pada tingkat kesadaran pertentangan antara mereka sebagai buruh-upahan terhadap majikannya itu sendiri yang memeras tenaganya, tingkat kesadaran yang elementer, kesadaran yang masih terbatas untuk memperjuangkan nasibnya sendiri dan nasib golongannya

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan gerakan buruh, kesadaran politik dan orgarisasi klas buruh pun meningkat pula. Klas buruh menghendaki suatu organisasi yang tidak hanya membatasi diri pada perjuangan serikat buruh, sebab hanya dengan organisasi serikat buruh, sistim kapitalisme, yang merupakan sumber kemiskinan dan kesengsaraan bagi seluruh massa pekerja, tidaklah dapat diitumbangkan. Untuk menumbangkan sistim kapitalisme, klas buruh harus menjalankan perjuangan politik yang revolusioner, klas buruh harus mempunyai partai politik.

Tingkat kesadaran klas buruh inilah yang mendorong berdirinya suatu partai politik, yang merupakan alat untuk memperjuangkan cita-cita dan politik dari pada klas buruh. Partai politik klas buruh ini tidaklah hanya untuk memimpin perjuangan klas buruh guna perbaikan upah dan syarat-syarat kerja kaum buruh, akan tetapi sampai dengan untuk merombak susunan masyarakat yang memaksa seseorang yang tidak bermilik harus menjual tenaganya kepada kaum kapitalis.

Pada bulan Mei tahun 1914 di Semarang telah berdiri Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia (Indiskhe Sociaal Democratiskhe Vereniging-ISDV), suatu organisasi politik yang menghimpun intelektual-intelektual revolusioner bangsa Indonesia dan Belanda. Tujuannya ialah untuk menyebarkan Marxisme di kalangan kaum buruh dan Rakyat Indonesia. Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia inilah yang pada tanggal 23 Mei tahun 1920 berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lahirnya PKI merupakan peristiwa yang sangat penting bagi perjuangan kemerdekaan Rakyat Indonesia. Pemberontakan kaum tani yang tidak teratur dan bersifat perjuangan sedaerah atau sesuku dalam melawan imperialisme Belanda, yang terus menerus mengalami kegagalan, sejak PKI berdiri, menjadi diganti dengan perjuangan proletariat yang terorganisasi dan yang memimpin perjuangan kaum tani dan gerakan revolusioner lainnya.

Lahirnya PKI Berpengaruh Akibat Pecahnya Revolusi di Rusia Tahun 1917

Akibat pecahnya Revolusi Oktober di Rusia tahun 1917 sangat berpengaruh pada proletariat Indonesia. Lahirnya PKI dan perkembangannya tidaklah dapat dipisahkan dari pengaruh kemenangan Revolusi Oktober itu. Kemenangan Revolusi Oktober Besar di Rusia itu telah membangkitkan kesadaran Rakyat-Rakyat jajahan. Revolusi Oktober, memberi keyakinan kepada Rakyat Indonesia, bahwa imperialisme Belanda pasti dapat digulingkan, dan Rakyat Indonesia akan dapat mendirikan negara Indonesia yang bebas dan merdeka.

Jadi Partai Komunis Indonesia lahir dalam zaman imperialisme, sesudah di Indonesia ada klas buruh, sesudah di Indonesia berdiri serikatburuh-serikatburuh dan Perkumpulan Sosial Demokratis Indonesia, yaitu organisasi politik yang pertama daripada kaum Marxis Indonesia, sesudah Revolusi Oktober tahun 1917. Lahirnya PKI bukanlah suatu hal yang kebetulan, melainkan suatu hal yang sesuai dengan perkembangan sejarah, suatu hal yang wajar. PKI adalah anak zaman yang lahir pada waktunya.

IDEOLOGI PARTAI KOMUNIS

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang Ideologi Partai Komunis, terlebih dahulu kita akan membahas Apakah yang dimaksud dengan ideologi itu?

Ideologi adalah cita-cita dan pandangan-pandangan yang menyatakan kepentingan-kepentingan suatu klas. Di dalam masyarakat modern, masyarakat kapitalis, pada pokoknya terdapat dua klas. Klas kapitalis, yaitu mereka yang memiliki alat-alat produksi, yang tidak bekerja dan hidup dari menghisap kerja kaum buruh. Klas buruh, yaitu mereka yang tidak memiliki alat-alat produksi, bekerja keras pada kapitalis, tetapi tidak mendapat hasil yang cukup untuk hidup yang layak.

Beberapa Macam Ideologi, Diantaranya Ideologi Klas Kapitalis :

Klas kapitalis hidup dari menghisap kerja kaum buruh. Adanya klas kapitalis karena adanya klas buruh yang dihisap. Untuk mendapat laba yang lebih banyak, kapitalis yang satu harus bersaing melawan kapitalis-kapitalis lainnya. Dalam persaingan ini banyak kapitalis-kapitalis kecil jatuh bangkrut.

Dengan menghisap kerja kaum buruh, dan dengan bersaing, di dalam klasnya sendiri, itulah yang merupakan syarat-syarat pokok bagi perkembangan kapitalisme. Oleh karena itu kebahagiaan kapitalis didasarkan atas penderitaan dari berjuta-juta massa Rakyat pekerja.

Jadi kepentingan kapitalis ialah menghisap klas buruh, dan membangkrutkan kapitalis-kapitalis lainnya. Semuanya ini ditujukan untuk mempertahankan sistim penghisapan. Oleh karena itu, semua cita-cita dan pandangan-pandangan yang ditujukan untuk mewujudkan kepentingan mengeduk laba sebanyak-banyaknya, kepentingan untuk mempertahankan sistim penghisapan, adalah merupakan ideologi daripada klas kapitalis.

Ideologi Klas Buruh :

Untuk perkembangan diri klas buruh sendiri, klas buruh harus bersatu dengan massa Rakyat pekerja lainnya. Hanya dengan persatuan di kalangan klas buruh dan massa Rakyat pekerja lainnya itulah, klas buruh dapat membebaskan dirinya dan selanjutnya membebaskan seluruh massa Rakyat pekerja dari penghisapan kapitalisme. Klas buruh menaruh perhatian pada perjuangan-perjuangan untuk pembebasan Rakyat pekerja sedunia, pada kemenangan-kemenangan dan kekalahan-kekalahannya. Mereka mengerti, bahwa setiap kemenangan atau kekalahan Rakyat pekerja dimana saja adalah berarti kemenangan atau kekalahan mereka sendiri.

Jadi kepentingan klas buruh ialah pembebasan semua Rakyat pekerja dari kapitalisme. Semua cita-cita dan pandangan-pandangan yang diwujudkan dalam perbuatan untuk mencapai kepentingan klas buruh merupakan ideologi klas buruh. Partai Komunis adalah Partainya klas buruh. Karena itu ideologi Partai Komunis adalah ideologi klas buruh. Setiap anggota Partai Komunis harus memiliki ideologi klas buruh ini.